• Jl. Raya Tlekung No. 1
  • (0341) 592683
  • [email protected]
Logo Logo
  • Beranda
  • Profil
    • Overview
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Tugas & Fungsi
    • Pimpinan
    • Satuan Kerja
    • Sumber Daya Manusia
    • Logo Agrostandar
  • Informasi Publik
    • Portal PPID
    • Standar Layanan
      • Maklumat Layanan
      • Waktu dan Biaya Layanan
    • Prosedur Pelayanan
      • Prosedur Permohonan
      • Prosedur Pengajuan Keberatan dan Penyelesaian Sengketa
    • Regulasi
    • Agenda Kegiatan
    • Informasi Berkala
      • LHKPN
      • LHKASN
      • Rencana Strategis
      • DIPA
      • RKAKL/ POK
      • Laporan Kinerja
      • Capaian Kinerja
      • Laporan Keuangan
      • Laporan Realisasi Anggaran
      • Laporan Tahunan
      • Daftar Aset/BMN
    • Informasi Serta Merta
    • Informasi Setiap Saat
      • Daftar Informasi Publik
      • Standar Operasional Prosedur
      • Daftar Informasi Dikecualikan
      • Kerjasama
  • Publikasi
    • Buku
    • Pedum/ Juknis
    • Infografis
  • Reformasi Birokrasi
    • Manajemen Perubahan
    • Deregulasi Kebijakan
    • Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    • Penataan dan Penguatan Organisasi
    • Penataan Tata Laksana
    • Penataan Sistem Manajemen SDM
    • Penguatan Akuntabilitas
    • Penguatan Pengawasan
  • Kontak

Berita BRMP Jestro

Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

Thumb
255 dilihat       19 Maret 2024

Mentan Amran: Refocusing Anggaran Demi Pangan dan Petani Indonesia

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku siap refocusing anggaran seperti memotong biaya bimbingan teknis, memotong biaya pengadaan barang hingga mengurangi perjalanan dinas dan biaya acara seremoni lainya. Hal ini dilakukan Mentan karena saat ini Indonesia dalam kondisi darurat pangan akibat dampak super el nino yang melanda hampir seluruh dunia.

"Lebih baik aku puasa perjalanan dinas, perjalanan luar negeri dari pada petani menderita. Aku korbankan semua demi petani dan pertanaman Indonesia agar meningkat," ujar Mentan saat meninjau gerakan tanam di Kabupaten Bojonegoro, Senin, 18 Maret 2024.
 
Menurut Mentan, el nino tahun ini telah menurunkan produksi nasional karena sebagian sentra mengalami gagal panen. Dia khawatir jika masalah pangan tidak teratasi dengan baik maka ke depan akan berujung pada konflik sosial bahkan gangguan kemanan di seluruh negeri.
 
"Ingat Pak, kalau krisis pangan terjadi maka pemerintah bisa kacau balau. Konflik sosial terjadi dan berujung pada gangguan kemanan. Makanya pidato Bung Karno dulu dikatakan bahwa pangan adalah mati hidupnya sebuah bangsa. Ini saatnya kita menyatu dan gandengan tangan," katanya.
 
Mengenai hal ini, Mentan berharap komunikasi dan juga kolaborasi antar pihak terus dilakukan untuk memperkuat peran petani yang tengah berjuang melakukan produksi. Salah satunya pengawasan anggaran pompa dan benih untuk petani.
 
"Tolong jangan putus komunikasi pak dandim, kepala balai, kajari, kapolres dirjen, kadis dan lain lain. Ini kita lakukan supaya gerakan pompa ini berjalan masif di seluruh Indonesia. Pak kadis minta tolong kerjasama dengan pak aster. Kami ada anggaran 2 triliun untuk maksimalkan pertanaman," katanya.
 
Menurut Mentan, pompanisasi adalah solusi cepat yang harus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Sementara itu, dari peta yang ada saat ini, wilayah Jawa Timur memiliki  ribuan hektare yang harus terairi dengan baik sehingga pertanamannya bisa ditingkatkan.
 
"Solusi cepat untuk menangani el nino saat ini adalah melakukan pompanisasi pada sungai-sungai yang tidak kering. Kalau kita bangun cetak sawah butuh waktu panjang, sedangkan saat ini kita butuh pangan. Jawa timur ada ribuan hektare yang bisa kita airi dan dekat dengan bengawan solo. Insyaallah kami siapkan pompa untuk ini," katanya.
 
PJ. Bupati Bojonegoro, Adriyanto mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian dalam memaksimalkan pompanisasi pada lahan-lahan kering di Jawa Timur. Apalagi, kata dia, Kabupaten Bojonegoro selama ini adalah penghasil beras terbesar ketiga untuk wilayah Jatim.
 
"Bojonegoro ini daerah terbesar ketiga produksi padi di Jatim. Namun kami punya tantangan besar karena kalau musim hujan resikonya banjir dan kalau musim kering seperti ini resikonya sangat panjang hingga 8 bulan. Tapi kami berupaya menjaga produksi maksimal dimana angka pada 2023 mencapai 705 ribu ton. Jadi kami mendukung penuh pompanisasi yang dilakukan," jelasnya.
 
Sumber : Kementerian Pertanian
Prev Next

- BSIP Jestro


Pencarian

Berita Terbaru

  • Thumb
    Mentan Terobos Banjir dan Longsor Setelah Pantau Kondisi Pertanian pada Musim Hujan di Sulawes
    21 Des 2024 - By BSIP Jestro
  • Thumb
    Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
    20 Des 2024 - By BSIP Jestro
  • Thumb
    Sehari Empat Propinsi, Demi Swasembada Mentan Amran Hanya Istirahat di Heli dan Pesawat
    20 Des 2024 - By BSIP Jestro
  • Thumb
    Temui Wamentan Sudaryono, Kadin Indonesia Sinergikan Upaya Peningkatan Sektor Peternakan Nasiona
    19 Des 2024 - By BSIP Jestro
  • Thumb
    Lewat Brigade Pangan, Wamentan Sudaryono Optimistis Jambi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
    13 Des 2024 - By BSIP Jestro

tags

Kementerian Pertanian andiamransulaiman

Kontak

(0341) 592683
(0341) 593047
[email protected]

Jl. Raya Tlekung No. 1, Junrejo
Kota Batu, Jawa Timur 

65327

https://jestro.bsip.pertanian.go.id/

© 2022 - 2025 Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. All Right Reserved